BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 10 Mei 2011

ALAM,,Awal buah pikiran Filosof

Sungguh sangat menarik ketika mempelajari filsafat, terutama mempelajari filsafat Yunani, karena dengan mempelajari filsafat Yunani, kita akan mengetahui sejarah asal muasal filsafat, bagaimana seorang filosof memikirkan sesuatu hal yang sebelumnya belum pernah terpikirkan oleh orang lain, dan pada zaman itu belum pernah ada orang yang memikirkan. Filsafat Yunani atau alam pikiran Yunani merupakan sejarah awal bagi perkembangan ilmu filsafat, sehingga Yunani merupakan pusat peradaban pada zaman itu dan dari peradaban Yunani itulah lahir banyak tokoh-tokoh pemikir dengan memunculkan banyak ide-ide dan ilmu-ilmu baru.
Dalam mengkaji filsafat Yunani, disini perlu dipelajari terlebih dahulu siapa tokoh-tokoh dan bagaimana kerja pikiran dia, dan bagaimana kesimpulan yang mereka pikirkan, seperti apa yang dipikirkan oleh Thales seorang filosof pertama, karena dalam memikirkan dunia ini dia berkesimpulan bahwa “semuanya itu air”. Air yang cair adalah pokok atau pangkal dari segala-galanya, semua yang ada didunia ini berasal dari air dan semuanya kembali kepada air.
Sangat wajar ketika dia menyimpulkan bahwa segala sesuatu itu berasal dari air, karena sebelumnya belum pernah ada yang memikirkan dunia, dan dia pertama kali memikirkan hal itu. Melihat jalan pikiran Thales bahwa ketika dia menyimpulkan hal itu tidak terlepas dari perhatian dia terhadap alam, karena dengan perhatiannya terhadap alam itu Thales mendapatkan keputusan tentang soal besar, apa asal alam ini ? apa yang menjadi sebab penghabisan daripada segala yang ada ? . Kesimpulan itu mungkin dipengaruhi oleh faktor dia sebagai seorang saudagar di Mesir pada waktu itu, dimana dia sering menjumpai adanya air , baik yang ada didarat maupun dilaut, sehingga dia memperhatikan penuh, betapa air laut menjadi sumber hidup, dan betapa bergantungnya manusia terhadap air. Dari situlah semua itu trpikir oleh Thales dan menjadi pengaruh besar atas pikiran dan pandangannya tentang alam.
Berbeda dengan filosof setelahnya, seperti apa yang dipikirkan oleh anaximandros, seorang filosof dan murid dari Thales, dia berkesimpulan bahwa langit itui bulat seperti bola, bumi terkandung di tengah-tengahnya, bangunnya sebagai silinder, bulat panjang, dan datar pada atasnya, dari pemikiran beliau ini juga tidak terlepas dari ajaran gurunya tentang akan asal dari segalanya, menurut pendapatnya, barang asal itu tidak berhingga dan tidak berkeputusan. Yang asal itu, yang menjadi dasar alam dinamai apeiron. Bahwa semuanya itu terjadi daripada apeiron, betapa kiranya timbul alam ini dari apeiron itu.
Melihat pandangan dari kedua filosof itu, buah pemikiranya tidak terlepas dari permasalahan asal dari segala sesuatu, dan untuk memikirkan hal itu yang menjadi obyek dalam pikirannya adalah alam. Alam yang menjadi obyek dalam menjawab permasalahan-permasalahan pada saat itu, Filosofi memandang alam sebagai satu soal yang bulat, ia mencari pengetahuan yang selesai tentang alam dan penghidupan. Itulah yan dicarinya senantiasa dengan tak pernah sampai ke penghabisannya.

Senin, 11 April 2011

NETRAL TIDAKNYA ILMU FILSAFAT

Oleh : Soni Zakaria

Berbicara masalah filsafat seringkali diidentikkan dengan kegiatan berpikir, walaupun keduanya antara filsafat dengan kegiatan berpikir ada kesamaan namun tidak bisa dibenarkan kesamaanya karena kegiatan berpikir tidak harus berfilsafat. Lantas dimana perbedaan antara filsafat dengan kegiatan berpikir, terlepas dari persamaan dan perbedaan antara keduanya bahwa filsafat merupakan kegiatan berpikir yang sangat mendalam, radikal, kritis, sistematis, dengan melalui berbagai pendekatan, baik pendekatan historik, doctrinal, metodik, organik. Untuk mencapai kefilsafatan dibutuhkan perenungann yang mendalam berpikir secara radikal sampai keakar suatu masalah melewati batas-batas fisik yang ada dan memasuki daerah pengembaraan sesuatu diluar fisik, dengan tidak melepas dari ciri-ciri yan telah disebutkan diatas.
Dalam khazanah ilmu, filsafat diartikan sebagai berpikir yang bebas, radikal dan berada dalam dataran makna, bepikir bebas disini maksudnya tidak ada yang menghalangi pikiran bekerja, karena kerja pikiran itu terletak pada otak, sehingga otakpun seakan-akan adalah raja atau penguasa dimana otak ini tidak ada yang bisa menghalangi seseorang untuk berpikir secara bebas, apalagi mengatur-ngatur atau menyeragamkannya, selama otak itu masih dalam keadaan normal dan tidak ada gangguan dan seseorang itu dalam keadaan sehat.
Kebebasan otak dalam berpikir adalah sunnatullah walaupun seseorang itu dikurung sekalipun tapi kerja otak dalam berpikir masih tidak bisa terhalangi begitu saja dan masih tetap bebas, bebas memilih apa saja untuk dipikirkan karena tidak ada yang haram dipikirkan. Tergantung dari otak itu sendiri apakah mampu untuk berpikir lebih dalam ataukah tidak, karena otakpun mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, tergantung kesanggupan seseorang untuk memikirkanya. Baik berpikir mengenai kehidupanya di dunia maupun memikirkan kehidupan setelah mati istilah lain adalah eskatalogi yang membicarakan masalah tentang kematian, hari kiamat, akhirat, surga neraka, dan hal-hal tentang masa depan yang belum pernah teralami.
Kembali pada permasalahan kefilsafatan, dari uraian tentang kebebasan otak dalam berpikir tadi yang menjadi permasalahan sejauh mana kebebasan berpikir itu? apakah mungkin, kebebasan berpikir itu dilakukan. Sudah menjadi kodrat manusia bahwa berpikir bebas itu merupakan anugerah nikmat terbesar dan rahmat Tuhan yang paling istimewa berupa akal, yang membedakan antara manusia dengan makhluk Tuhan lainya, Sehingga dengan anugerah nikmat dan rahmat manusia itu bisa memikirkan dirinya dan mengenal akan Tuhannya.
Kebebasan berpikir adalah hal yang sudah semestinya, tidak perlu ditakuti karena dalam berpikir tidak ada sanksi baik sanksi moral atau sanksi apapun, adapun sanksi moral atau sanksi lain hanya diberlakukan pada suatu tindakan atau perbuatan yang kongkrit yang benar-benar melanggar aturan.
Dari kebebasan inilah muncul permasalahan-permasalahan terutama dari sebagian kalangan ulama’, karena sebagian ulama’ tidak mengizinkan akal bebas berpikir sebebas-bebasnya, terutama berpikir dalam wilayah akidah, ditakutkan dengan bebasnya akal berpikir maka keberadaan dan eksistensi Tuhan akan terancam, bahkan keberadaan adanya Tuhan ditiadakan, seperti apa yang pernah terlontar oleh pemkiran salah seorang filsuf dengan mendeklarasikan tidak adanya Tuhan atau Tuhan telah mati. Dari pernyataan itulah sebagian ulama’ tidak mengizinkan akal berfikir secara bebas dan bahkan lebih ekstrim lagi sebagian ulama’ mengharamkan manusia untuk berfilsafat.
Meminjam pernyataan cendekiawan muslim muda almarhum Ahmad Wahib ketika berpikir dalam batasan-batasan Tauhid atau akidah, sebagai konklusi globalitas ajaran Islam maka cukup aneh, mengapa berpikir hendak dibatasi, apakah Tuhan itu takut terhadap rasio yang di ciptakan oleh Tuhan itu sendiri? Kita percaya pada Tuhan tapi Tuhan bukanlah daerah terlarang bagi pemikiran. Tuhan ada bukan untuk tidak dipikirkan “adanya” Tuhan bersifat wujud bukan untuk kebal dari sorotn kritik. Sesungguhnya orang yang mengakui berTuhan, tapi menolak berpikir bebas berarti menghina rasionalitas eksistensinya Tuhan. Jadi dia menghina Tuhan karena kepercayaannya hanya sekedar kepura-puraan yang tersembunyi.
Menurut Ahmad Wahib orang-orang yang berpikir itu, walaupun hasilnya salah, masih jauh lebih baik daripada orang-orang yang tidak pernah salah karena tak pernah berpikir. Padahal dengan berpikir bebas, manusia akan lebih banyak tahu tentang dirinya sendiri, manisia akan lebih tahu tentang kemanusiaanya. Mungkin ada orang yang mengemukakan bahaya dari berpikir bebas itu cenderung atau bahkan bisa jadi atheis, padahal orang yang tidak sama sekali berpikir juga bisa atheis.
Dari pandangan yang berbeda mengenai permasalahan yang ada dalam filsafat, bahwa kedua pandangan itu tidak bisa dipungkiri karena kedua-duanya memilki argument masing-masing. Dan melihat dari permasalahan tentang kefilsafatan tadi bahwa filsafat ternyata bebas nilai. Disisi lain filsafat masih dipandang sebelah artinya filsafat mempunyai dua mata sisi tergantung orang yang menggunakanya.
Filsafat bisa jadi baik dan bisa jadi buruk ketika kita melihat dari kedua pandangan tersebut, akan tetapi mengingat bahwa filsafat mempunyai cabang yakni filsafat etika, Filsafat etika adalah cabang filsafat yang khusu membicarakan nilai, yaitu nilai baik dan buruk. Karena etika membicarakan masalah nilai pastilah etika itu tidak bebas nilai. Adalah mungkin nilai yang digunakan dalam etika itu bukan nilai dari agama, tetapi tetap saja ia tidak netral karena ia telah membicarakan baik dan buruk.
Mengingat lagi bahwa filsafat adalah hasil pemkiran orang, maka tidaklah mungkin orang itu netral dalam berpikir, karena hasil pemikiran orang itu sekurang-kurangnya berpihak ada pemikir itu sendiri. Akan tetapi masih ada kemungkinan netralnya filsafat. Menurut Prof.Dr.Ahmad Tafsir dalam bukunya Filsafat Ilmu filsafat netral yaitu pada logika, karena mungkin saja logika itu netral.
Terlepas dari netral atau tidak, logika masih menjadi persoalan apakah logika itu filsafat atau bukan filsafat. Jika kita berpandangan bahwa logika itu adalah bagian dari filsafat maka bisa dikatakan bahwa sebagian dari filsafat adalah netral. Sebagian yang lain filsafat tiu tidak netral karena filsafat itu b erada dalam keberpihakan, keberpihakanya adalah pada keselamatan dan kedamaian. Sehingga filsafat merupakan gerakan berpikir untuk memperoleh suatu pencerahan yang berfungsi untuk keselamatan dan kedamaian itu sendiri.
Menurut penulis bahwa filafat adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan, karena Tuhan tidak akan pernah memberikan sesuatu kepada manusia kalau tidak bermanfaat untuk manusia itu sendiri. Jadi tergantung pada manusianya, apakah bisa memanfaatkan untuk lebih baik ataukah sebaliknya..

Selasa, 01 Februari 2011

Bersandarlah kepada Allah.

Ketika anda merasa lelah dan tak perdaya dari usaha yang sepertinya sis-sia,,,Allah tahu betapa keras anda sudah berusaha..

Ketika anda sudah menangis sekian lama dan hatimu masih tersa pedih,,,Allah sudah menghitung air matamu..

Ketika anda fikir bahwa idup anda sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja,,, Allah sedang menunggu bersanding denganmu..

Ketika anda merasa sendirian dan teman-teman anda terlalu sibuk dengan diri mereka sendiri ,,, Allah selalu berada disampingmu..

Ketika anda fikir bahwa anda sudah mencoba segalanyadan tidak tahu hendak berbuat apalagi,,,Allah punya jawabanya..

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan anda merasa tertekan ,,, Allah dapat menenangkanmu..

Jika anda melihat jejak-jejak harapan,,,Allah berbisik kepadamu..

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan anda merasa ingin mengucap syukur,,, Allah telah memberkahimu..

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan anda dipenuhi ketakjuban,,, Allah tengah tersenyum padamu..

Ketika anda memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digapai,,,Allah sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu..

Selamat

Kami dari keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Tamaddun FAI UMM Mengucapkan selamat atas terpilihnya kader Tamaddun Immawan Ali Muthahirin dari cabang Malang sebagai Ketua DPD IMM Jawa Timur periode 2011-2013,,semoga dapat mengemban amanah yang baik dan terus selalu memperjuangkan kepentingan-kepentingan IMM di tingkatan Jawa Timur...By_IMM Tamaddun FAI UMM.

Selasa, 25 Januari 2011

Informasi Hasil Nilai UAS

Kepada Teman-teman sekalian dalam blog kami menyediakan informasi untuk para akademisi yang barusan saja menyelesaikan ujian akhir semester yang menginginkan melihat hasil nilai UAS maka silahkan kunjungi atau klik alamat ini (http://infokhs.umm.ac.id) silahkan melihat, semoga nilainya bagus dan memuaskan,,amiien from Bidang Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FAI UMM.

Senin, 17 Januari 2011

Curicullum vitae


Nama : Soni Zakaria, panggil ja kangcone (kangsoni)

Kelahiran : Bumi Ronggolawe Tuban-Jatim

Study : Sejak SD,SMP,SMA Di tempuhnya di kota kelahiranya

Pengalaman berorganisasi :

  • Sekretaris Umum PR IRM SMP Muhammadiyah 1 Tuban
  • Ketua Umum PR IRM SMA Muhammadiyah 1 Tuban
  • Ketua Qobilah Hizbul Wathan SMA Muhammadiyah 1 Tuban
  • Ketua Bidang Kader PD IRM Kab Tuban
  • Ketua Bidang Organisasi PD IPM KabTuban
  • Ketua Bidang organisasi IMM Tamaddun FAI UMM 2010-2011
  • Ketua Divisi Pena Group Pusat Studi Islam (Forsifa) FAI UMM
  • Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah komisariat Tamaddun FAI UMM 2011-2012.

Selama masih duduk dibangku sekolah dan kuliyah juga aktif di masyarakat:

  • Sekretaris Eksekutif (SE) Di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
  • Devisi Bimroh LSM PIUR (Pendidikan Untuk Rakyat) Tuban
  • Sekretaris Panti Asuhan Puteri A'isyiyah Dau Malang.

Dan saat ini sedang menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Agama Islam, dan juga masih tercatat sebagai kader aktif Muhammadiyah di ortomnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah IMM Komisariat Tamaddun FAI UMM.

Selama dalam perkuliyahannya hidupnya diabdikan di panti A'isyiyah untuk membantu membina anak asuh panti, dan dalam waktu yang sama, beliau juga menuntut ilmu di Padepokan Hizhbul Wathan Malang dengan kawan-kawannya yang terlibat dalam PPUT (Program Pendidikan Ulama' Tarjih) yang di kelola oleh Bp K.H Abdullah Hasyim di Malang.